Cosplayer Bawa-Bawa Ras saat Menghujat Cellabacabuku
Baru-baru ini, Instagram diramaikan oleh seorang kreator konten bernama @cellabacabuku, yang dikenal sebagai pecinta buku dan sering membagikan rekomendasi bacaan kepada para pengikutnya. Popularitasnya meningkat ketika para penggemar meminta untuk mencoba cosplay karakter Zhezhin, salah satu tokoh dari game Wuthering Waves.
Tak hanya memenuhi permintaan tersebut, Cellabacabuku juga diumumkan sebagai tamu spesial (special guest) dalam acara Comic Paradise 3. Pengumuman ini awalnya disambut positif oleh para pengikutnya. Namun, situasi berubah ketika sebuah komentar negatif muncul di media sosial.
View this post on Instagram
Tuduhan Negatif dan Kontroversi
Seorang pengguna Facebook bernama Davina Lim diduga menulis kritik terhadap Cellabacabuku. Kritik tersebut menyebutkan bahwa dia tidak memiliki pengalaman cosplay (pengalaman nol) dan bahkan membawa isu rasial dalam komentarnya. Namun, setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata kritik tersebut bukan berasal dari Davina Lim, melainkan dari pengguna Facebook lain dengan nama akun Nununana, yang pertama kali membuat postingan tersebut.
Klarifikasi Davin Lim
Reaksi Publik
Setelah identitas Nununana terungkap, kritiknya memicu gelombang kemarahan di kalangan netizen, terutama penggemar Cellabacabuku. Banyak yang menganggap komentar tersebut sebagai serangan personal yang tidak pantas, terutama karena melibatkan unsur rasisme.
Reaksi netizen terhadap Nununana berkembang menjadi tindakan doxing—penyebaran informasi pribadi—yang melanggar etika digital. Akibatnya, Nununana menjadi sasaran hujatan, baik di media sosial maupun di luar platform digital.
Langkah Nununana dan Klarifikasi yang Kontroversial
Setelah menghadapi tekanan besar dari netizen, Nununana mengubah nama akunnya menjadi Majikasuga Rasshu. Ia juga mengunggah klarifikasi untuk meredakan situasi. Namun, bukannya menyelesaikan masalah, klarifikasinya justru memicu kontroversi lebih lanjut.

Dalam klarifikasinya, Nununana dianggap “playing victim” atau berperan sebagai korban. Ia mencoba membangun narasi bahwa dirinya adalah pihak yang dirugikan dalam insiden ini, meskipun ia yang memulai serangan terhadap Cellabacabuku. Tidak hanya itu, ia bahkan meminta perlindungan dari manajer Cellabacabuku, sebuah langkah yang dipandang tidak tulus oleh banyak netizen.
Klarifikasi Nununana
Tanggapan Cellabacabuku
Meskipun menjadi pusat kontroversi, Cellabacabuku tetap tenang dan tidak banyak memberikan tanggapan terhadap kritik maupun drama yang terjadi. Sikapnya ini diapresiasi oleh banyak penggemarnya, yang terus memberikan dukungan melalui media sosial.
Kesimpulan
Kritik terhadap seseorang, terutama di media sosial, harus disampaikan dengan cara yang santun dan relevan. Kritik yang tidak berdasar atau menyerang personal hanya akan menimbulkan konflik dan merusak reputasi pemberi kritik itu sendiri.
Tindakan doxing terhadap Nununana menjadi sorotan. Meskipun banyak yang tidak setuju dengan komentar negatifnya, membalas dengan cara melanggar privasi juga tidak dapat dibenarkan. Kasus ini menyoroti perlunya pengguna internet untuk menjaga etika digital dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.