Don't Show Again Yes, I would!

Doksli Iwak

Asal-usul Meme Shiroko Iwak
Table of contents: [Hide] [Show]

Asal-usul Meme Shiroko Iwak

Meme ini menjadi populer di kalangan komunitas pemain Blue Archive Indonesia, yang terkenal suka membuat lelucon lokal. Kata “Iwak” dalam bahasa Jawa berarti “ikan,” dan banyak meme Indonesia suka mengambil kata sederhana dari bahasa daerah untuk dijadikan bahan lelucon. Kombinasi ini berhasil karena:

  • Penggemar Blue Archive di Indonesia sering menciptakan meme-meme yang menggabungkan elemen budaya lokal, termasuk bahasa jawa. Hal ini sering terjadi untuk membuat lelucon lebih relatable.
  • Karakter Shiroko memiliki kepribadian yang pendiam dan terkadang datar, sehingga komunitas suka membuat hal-hal random seperti ini untuk “menghidupkan” karakternya dalam konteks meme.

 

Dari mana Meme Shiroko Iwak

Asal-usul meme ini tidak memiliki referensi langsung ke cerita dalam game, melainkan lebih kepada lelucon komunitas yang tercipta dari kombinasi tersebut. Banyaknya meme yang muncul hanya karena lucu dan tidak selalu memiliki dasar logis. Komunitas sering kali menciptakan humor tanpa konteks hanya untuk bersenang-senang.

Untuk asal-usul suara Iwak tidak ada pada karakter Shiroko itu sendiri melainkan suara itu berasal dari penggunaan teknologi AI. Seorang user facebook yang bernama “arjun kinashi” mengevolusikan sebuah gambar meme shiroko iwak menjadi video yang ditambahkan suara “iwak” dan tidak lama setelahnya meme itupun di upload ke platfrom Youtube, meme itu menjadi tersebar luas ke seluruh media sosial menjadikannya sebagai candaan komunitas Blue Archive.

 

 

 

Meme Shiroko Iwak terus berkembang karena komunitas sering membuat fan art, video, atau komik pendek yang menggambarkan Shiroko mengatakan “Iwak” dengan ekspresi datar, yang menambah elemen komedi. Ada juga kemungkinan bahwa meme ini tumbuh karena penyebarannya di platform media sosial atau forum diskusi.

Share:
mochachino

mochachino

Seekor makhluk yang gabut sedang mencari kesibukan di banyak hal dari yang normal sampai yang absurd

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *